04 Juli 2010
Lelaki Jangan Egois
Kehidupan kita seorang lelaki tentu di hiasi dengan berbagai macam impian dan harpan atao yang kita sebut idealisme. Kita bermimpi tentang rumah mewah yang di isi dengan perabot mewah kemudian di dalamnya terdapat mobil yang mewah juga serta seorang wanita yang baik dan penurut. Semua itu baik, karena tentu akan membuat kita lebih bersemangat dalam hidup serta menjadikan hidup lebih berwarna. Namun, ketika kita hanya hidup dalam impian-impian tersebut, maka kita hanya akan sengsara karena impian itu belum tentu sesuai dengan keadaan yang ada. Pernah sahabatku berkata bahwa idealisme dengan realitas akan selalu bergesekan walaupun sebenarnya keduanya bukan hal yang berbeda. Hal ini seperti kita bermimpi kemudian kita terbangun dan melihat sekeliling kita.
Kita akan bisa menyatukan idealisme dan kenyataan jika kita selalu mengiringi dengan cara yang benar yaitu berusaha sekuat tenaga. Namun permasalahannya adalah kita kemudian akan termakan dengan usaha-usaha yang kita anggap benar, walau sebenarnya itu bukan yang terbaik, dan mengubah diri kita menjadi pribadi yang egois. Entah sadar atau tidak, inilah permasalahan yang sering kita, sebagai laki-laki, sering hadapi terutama dalam masalah percintaan.
Keinginan kita yang menggebu-gebu akan pendamping hidup yang ideal menjadikan kita lari dari kodrat kita sebgai laki-laki. Kita semakin banyak bicara dan menuntut pasangan kita kemudian menyalahkan dia karena tidak mengerti perasaan kita. Aku yakin banyak sekali dari kita mengalami hal ini. Namun pada kondisi ini kita tidak mencoba melihat dari sisi lain padahal seharusnya kita melihat satu permasalahan dari segala sisi.
Kadang kita tidak tahu apa yang pasangan sembunyikan dari kita. Dia bukan berbohong, tapi dia menutupi hal-hal yang menyakitkan agar tidak kita dengar. Bukankah itu sebuah pengorbanan yang besar?? Mereka menutupi tetapi tetap berharap dan mengajak kita untuk berubah agar keburukan-keburukan itu hilang dan akhirnya dia dapat berkata “lihat, betapa bahagianya aku memiliki lelaki yang sempurna”. Kita akan terus melihat senyum bahagia dari pasangan kita, bukankah itu yang kita inginkan seumur hidup kita??
Menjadi sempurna itu mungkin tergantung bagaimana kita mengambil parameternya. Jika kita membandingkan dengan Allah, tentu kita jauh dari sempurna. Namun jika kita di bandingkan dengan makhluk Allah yang lain, kita adalah makhluk paling sempurna. Maka, menjadi sempurna bagi kita adalah dengan menjadi manusia sebaik-baiknya dan mengajak kebaikan dengan cara yang sebaik-baiknya. Selanjutnya kita hanya perlu mempertahankannya untuk kebahagiaan bersama. Toh, menjadi baik itu juga kitalah yang beruntung kan??
Selanjutnya bagaimana?? Jawabannya adalah lewat komunikasi yang baik. Sering pasangan kita memberitahu cara-cara yang baik untuk kita. Dia berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak kita keluar dari keburukan itu, namun sikap kita adalah dengan menampiknya dan bersiap untuk melakukan pertahanan. Itu sangat buruk karena ketika kita banyak komplain dan mengatur ini itu, kita malah tidak terima di komplain dan di atur oleh pasangan kita. Niatnya sangat mulia kita hancurkan hatinya dengan tidak memperdulikannya dan terus menyalahkannya. Aku tidak heran dengan banyaknya remaja yang pacaran hanya seperti mainan jika begini keadaannya.
Seharusnya kita dengarkan dia, setujui semua usulannya yang memang akan membaikkan kita di kemudian hari. Inilah laki-laki sejati, tak gentar dengan berbagai macam rintangan serta tak banyak bicara. Ketika itu pasanganmu akan melihatmu sebagai sosok yang menawan. Tak perlu bicara macam-macam dengan sendirinya pasanganmu akan berubah menjadi wanita idaman karena pasti dia akan malu juga kalau tak berubah. Wanita ketika melihat lelaki yang sangat baik menjadi pacarnya akan selalu menimbang apakah ia pantas untuk lelaki tersebut. Tinggal kita kasih harapan dan semangat, dia akan menjadi sosok yang kita impikan.
Sekarang saatnya kita untuk berubah. Cukup dengan semua tangisan dan kesedihan ini. Kita hidup bukan untuk hal ini saja kan?? Saatnya menyelaraskan idealisme dengan kenyataan dengan penuh semangat. Aku yakin kalian yang mau membaca tulisanku ini sampai akhir adalah orang yang baik dan menginginkan kebaikan bagi kehidupan yang lebih baik. Cukup melangkahkan kaki dengan pasti dan lihatlah kehidupan yang cerah menanti kita di depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar