18 Juli 2010
BBM Naik Lagi? Kita Bisa Apa?
Belum lama ini terdengar bahwa subsidi premium untuk kendaraan pribadi akan di cabut. Walau subsidi yang di cabut hanya untuk masyarakat yang mampu, hal ini tetap menjadi fenomena yang aneh untuk negeri ini. Indonesia pernah tercatat sebagai anggota OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries) dari tahun 1962 namun akhirnya keluar juga pada bulan Mei 2008. Keluarnya Indonesia dari keanggotaan OPEC karena sejak 2003 Indonesia sudah mulai mengimpor minyak dari negara lain serta tidak dapat memenuhi target minimal yang di tentukan OPEC. Sebuah penurunan yang luar biasa dari negara pengekspor menjadi negara importir.
Seperti yang sudah-sudah, kenaikan BBM tentu akan semakin mempersulit masyarakat karena akan mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok. Di tambah lagi sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan.Saya perkirakan akan terjadi lonjakan harga yang besar-besaran tahun ini. Walaupun demikian tidak seharusnya kita menjadi orang yang gemar mengeluh maupun putus asa. Tak perlu lagi kita menyalahkan siapapun atas keadaan yang demikian. Jika kita melihat pemerintah kita buruk, bukankah itu menunjukkan buruknya bangsa kita karena dari sekian juta orang yang muncul jadi pemimpin adalah orang yang buruk. Kitalah yang seharusnya memberikan solusi kepada negara ini. Kita telah memiliki banyak orang pintar, namun yang belum kita miliki adalah semangat dan sarana yang tepat.
Solusi yang saya pikirkan untuk saat ini adalah beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum. Banyak manfaat yang dapat kita rasakan ketika kita mulai beralih menggunakan kendaraan umum. Jika anda termasuk orang yang tidak suka panas dan ingin kota anda memiliki udara yang sejuk, kendaraan umum dapat membantu dengan mengurangi jumlah emisi gas buang sehingga lingkungan tetap terjaga. Hal ini saya rasakan sendiri di Jogja, sekarang kota ini menjadi panas dan berbeda sekali dengan lima tahun yang lalu. Penghematan BBM juga dapat terwujud, karena penggunaan kendaraan secara kolektif tentu lebih efisien. Semua tentu tahu jika BBM adalah sumber daya yang tidak bisa di perbaharui, jika habis tamatlah sudah jika kita tidak punya penggantinya. Memang sekarang sedang di kembangkan teknologibio-fuel dan bio-gas untuk mengganti, namun sepertinya masih di butuhkan penelitian lebih lanjut agar dapat di produksi dengan biaya murah dan peralatan yang mudah.
Tentu saja pengeluaran kita akan naik ketika menggunakan kendaraan umum, namun sebesar apa di bandingkan dengan kerusakan alam yang kita akibatkan ketika menggunakan kendaraan pribadi. Lihat sekarang, dengan banyaknya kendaraan pribadi di kota, terutama di Jakarta, sering terjadi kemacetan. Lebih dari itu angka polusi di negara kita sudah melebihi batas minimal yang dapat di tolelir oleh tubuh manusia. Selain itu fasilitas kendaraan umum sangat buruk sehingga pengguna tidak merasa nyaman. Kalau hal ini memang bukan menjadi urusan kita secara langsung, namun mungkin saja jika banyak orang yang menggunakan kendaraan umum tentunya fasilitas akan menyesuaikan.
Memang sebuah pengorbanan untuk menggunakan kendaraan umum. Saya sendiri juga masi berfikir-fikir untuk menggunakan kendaraan umum karena kalau main ke tempat yang aneh-aneh kan susah kalau naik kendaraan umum. Selain itu waktu yang di butuhkan juga lebih lama. Namun tetap harus di coba kan? Ayo kalian juga ikutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar